Dalam setiap keinginan
Tak terbantahkan
Aku sangat merindukan saat saat itu
Saat duduk bersama
Hanya bercerita tak tentu
Tak tentu arah
Tak tahu akhir tujuan
Tapi merasa nyaman
Berada disampingmu
Merasa aman
Hanya itu yang aku inginkan
Sekarang…
Wednesday, February 08, 2006
saat ini aku ingin bersamamu
Saat ini aku ingin bersamamu
Menyenandungkan lagu yang pernah kutulis untukmu
Melafalkan puisi yang pernah kukirimkan padamu
Saat ini hanya ada kabut yang bergelayut
Saat aku menginginkan dekap erat darimu
Sebagai penawar rasa hilangku
Kekasihku,
Dekatlah padaku
Bebaringlah disampingku
Biar kubelai halus rambutmu
Ceritakan kembali mengenai mimpi-mimpi
Yang pernah mengisi hari-hari kita
Kekasihku,
Ingatkan aku
Tentang kisah yang dulu pernah kuceritakan padamu
Tentang hidup, sakit, perih, kematian dan kehilangan
Aku sudah tak mampu mengingat lagi
Untuk diriku
Bahkan aku sudah tak mampu mengingat betapa hangat wajahmu
Betapa lembut jemarimu menggenggam erat tanganku
Betapa teduh matamu menatap wajahku
Kemarahan telah menghancurkan segalanya
Terima kasih buat semuanya
DIPUN SAKA CAKAKEN, tuan putri…
Menyenandungkan lagu yang pernah kutulis untukmu
Melafalkan puisi yang pernah kukirimkan padamu
Saat ini hanya ada kabut yang bergelayut
Saat aku menginginkan dekap erat darimu
Sebagai penawar rasa hilangku
Kekasihku,
Dekatlah padaku
Bebaringlah disampingku
Biar kubelai halus rambutmu
Ceritakan kembali mengenai mimpi-mimpi
Yang pernah mengisi hari-hari kita
Kekasihku,
Ingatkan aku
Tentang kisah yang dulu pernah kuceritakan padamu
Tentang hidup, sakit, perih, kematian dan kehilangan
Aku sudah tak mampu mengingat lagi
Untuk diriku
Bahkan aku sudah tak mampu mengingat betapa hangat wajahmu
Betapa lembut jemarimu menggenggam erat tanganku
Betapa teduh matamu menatap wajahku
Kemarahan telah menghancurkan segalanya
Terima kasih buat semuanya
DIPUN SAKA CAKAKEN, tuan putri…
kalau aku
Kalau aku tidak bergeming
Bukan aku tidak peduli
Tapi tidak mau berprasangka
Kalau aku diam
Bukan aku tidak ingin bercerita
Tapi hanya ingin memperhatikan
Kalau aku tidak tersenyum
Bukan aku membenci
Tapi hanya ingin menelaah
Kalau aku tidak ingin bersamamu
Bukan aku tak ingin
Tapi hanya merasa tak pantas
Bukan aku tidak peduli
Tapi tidak mau berprasangka
Kalau aku diam
Bukan aku tidak ingin bercerita
Tapi hanya ingin memperhatikan
Kalau aku tidak tersenyum
Bukan aku membenci
Tapi hanya ingin menelaah
Kalau aku tidak ingin bersamamu
Bukan aku tak ingin
Tapi hanya merasa tak pantas
perpisahan
Jangan bersedih
Keretamu telah datang
Waktu ini telah tiba
Waktu yang memang pasti datang
Di stasiun ini tadi pagi
Aku mengantarkanmu
Kembali
Ketempat kepantasanmu
Jauh dariku
Jangan bersedih lagi
Kebahagian itu menantimu
Diujung jalan kereta ini
Sampai jumpa
Keretamu telah datang
Waktu ini telah tiba
Waktu yang memang pasti datang
Di stasiun ini tadi pagi
Aku mengantarkanmu
Kembali
Ketempat kepantasanmu
Jauh dariku
Jangan bersedih lagi
Kebahagian itu menantimu
Diujung jalan kereta ini
Sampai jumpa
bagaimana jika...
Bagaimana jika
Aku pergi dan tak kembali
Akankah kau merasaSeperti kehilangan separuh jiwamu?
Bagaimana jika
Aku tertidur dan tangan kematian menjamahku
Akankah kau ikut merayakan kemenanganku?
Bagaimana jika
Aku terlelap dan melupakan dunia
Akankah kau menungguku terjaga?
Bagaimana jika
Aku terduduk bersedih
Akankah kau menghiburku?
Bagaimana jika
Aku menatap matamu
Akankah kau membaca jiwaku?
Bagaimana jika
Aku terdiam berdiri menantimu
Akankah kau menghampiriku?
Bagaimana jika
Aku berlari memelukmu
Akankah kau mengharapkanku?
Bagaimana jika
Aku membuka jiwaku
Akankah kau meletakkan hatimu?
Jika aku pergi kelak…
Jangan pernah merasa sepi
Karena aku meninggalkan tawaku padamu
Jangan pernah merasa sedih
Karena aku meninggalkan riangku padamu
Jangan pernah merasa cemas
Karena aku meninggalkan harapku padamu
Jangan pernah merasa takut
Karena aku telah meninggalkan separuh hidupku padamu
Aku pergi dan tak kembali
Akankah kau merasaSeperti kehilangan separuh jiwamu?
Bagaimana jika
Aku tertidur dan tangan kematian menjamahku
Akankah kau ikut merayakan kemenanganku?
Bagaimana jika
Aku terlelap dan melupakan dunia
Akankah kau menungguku terjaga?
Bagaimana jika
Aku terduduk bersedih
Akankah kau menghiburku?
Bagaimana jika
Aku menatap matamu
Akankah kau membaca jiwaku?
Bagaimana jika
Aku terdiam berdiri menantimu
Akankah kau menghampiriku?
Bagaimana jika
Aku berlari memelukmu
Akankah kau mengharapkanku?
Bagaimana jika
Aku membuka jiwaku
Akankah kau meletakkan hatimu?
Jika aku pergi kelak…
Jangan pernah merasa sepi
Karena aku meninggalkan tawaku padamu
Jangan pernah merasa sedih
Karena aku meninggalkan riangku padamu
Jangan pernah merasa cemas
Karena aku meninggalkan harapku padamu
Jangan pernah merasa takut
Karena aku telah meninggalkan separuh hidupku padamu
kangen
Akhir akhir ini aku merindukanmu
Saat mengenang masa lalu
Menyenandungkan lagu yang pernah kita sukai
Bulan malam ini mengingatkanku akanmu
Seperti lelucon kecilmu
“ada kelinci disana”
Saat mengenang masa lalu
Menyenandungkan lagu yang pernah kita sukai
Bulan malam ini mengingatkanku akanmu
Seperti lelucon kecilmu
“ada kelinci disana”
Subscribe to:
Posts (Atom)