ada dua pilihan ketika bertemu cinta
jatuh cinta dan bangun cinta
padamu, aku memilih yang kedua
agar cinta kita menjadi istana, tinggi menggapai surga
*pernah baca dimana.. gitu, bagus kan?
ini nanti buat bidadariku...
Wednesday, February 28, 2007
.....
Sungguh saudara-saudara kita akan menjadi tameng api neraka
Maka berbuat baiklah kepada mereka.
Sungguh adik-kakak kita akan menjadi cambuk malaikat.
Maka berbuat baiklah kepada mereka.
Sungguh saudara-saudara kita akan menjadi penghalang siksa dan azab himpitan liang kubur.
Maka berbuat baiklah kepada mereka.
*dari tere-liye _Hafalan Shalat Delisa_
Maka berbuat baiklah kepada mereka.
Sungguh adik-kakak kita akan menjadi cambuk malaikat.
Maka berbuat baiklah kepada mereka.
Sungguh saudara-saudara kita akan menjadi penghalang siksa dan azab himpitan liang kubur.
Maka berbuat baiklah kepada mereka.
*dari tere-liye _Hafalan Shalat Delisa_
#2
Tahukah kau?
TUHAN mengabulkan doa orang yang teraniaya
Kurasa kau tahu, kau pernah bilang padaku
Tapi aku ragu
Apakah DIA mengabulkan doaku?
Karena aku berdoa untuk kehancuran dirimu
200207 depok 00.57
TUHAN mengabulkan doa orang yang teraniaya
Kurasa kau tahu, kau pernah bilang padaku
Tapi aku ragu
Apakah DIA mengabulkan doaku?
Karena aku berdoa untuk kehancuran dirimu
200207 depok 00.57
200207
Wahai jiwa yang mengembara
Wahai jiwa yang haus akan kasih sayang
Wahai jiwa yang kosong akan rasa percaya
Wahai jiwa yang tertipu
Dalam setiap sujud mu kau selalu berdoa untuk inginmu
Dalam setiap tengadah mu selalu kau panjatkan hasratmu
Dalam setiap ratapan mu selalu kau sebutkan kehendakmu
dan kau pun merasa kau telah memahami nyanyian jiwa
dan kau merasa kau telah berkata dalam bahasa jiwa
dan kau merasa kau telah mengisi relung jiwa mu
tahukah kau tipuan dunia?
dia meremukkan semua sendi jiwa mu
Memeras darah dan air mata
Dan dia akan datang
Seperti penyesalan yang menguntit dari belakang
Membuat jiwa seperti terpanggang
Seperti dia yang pernah kau bangkang
200207 depok 00.48
Wahai jiwa yang haus akan kasih sayang
Wahai jiwa yang kosong akan rasa percaya
Wahai jiwa yang tertipu
Dalam setiap sujud mu kau selalu berdoa untuk inginmu
Dalam setiap tengadah mu selalu kau panjatkan hasratmu
Dalam setiap ratapan mu selalu kau sebutkan kehendakmu
dan kau pun merasa kau telah memahami nyanyian jiwa
dan kau merasa kau telah berkata dalam bahasa jiwa
dan kau merasa kau telah mengisi relung jiwa mu
tahukah kau tipuan dunia?
dia meremukkan semua sendi jiwa mu
Memeras darah dan air mata
Dan dia akan datang
Seperti penyesalan yang menguntit dari belakang
Membuat jiwa seperti terpanggang
Seperti dia yang pernah kau bangkang
200207 depok 00.48
090606
Aku ingin kita duduk berdua, menghabiskan hari. Bercerita tentang apa saja.
Seperti yang pernah kita lakukan, sambil minum kopi atau sekedar makan roti.
Kadang aku berfikir, masa lalu adalah racun yang menyaru, berbohong menjadi obat. Pertama mengobati rasa rindu, lalu sesaat kemudian membuat sakit lebih dari yang dulu.
Tapi aku tak ingin melupakan masa lalu. Aku ingin membuatnya membatu, satu demi satu sampai akhirnya menjadi semacam tanda petujuk untuk hatimu. Menjadi jalan pulang untuk menemuiku.
090606
Seperti yang pernah kita lakukan, sambil minum kopi atau sekedar makan roti.
Kadang aku berfikir, masa lalu adalah racun yang menyaru, berbohong menjadi obat. Pertama mengobati rasa rindu, lalu sesaat kemudian membuat sakit lebih dari yang dulu.
Tapi aku tak ingin melupakan masa lalu. Aku ingin membuatnya membatu, satu demi satu sampai akhirnya menjadi semacam tanda petujuk untuk hatimu. Menjadi jalan pulang untuk menemuiku.
090606
060606
komputer, kopi dan mp3 player yang menemaniku saat kau pergi. Aku selalu berfikir kau tak kan pernah kembali, aku hanya bias, diam merenungi nasib sendiri. Melamunkan kejadian indah yang pernah dihadapi bersama.
Aku seperti kehilangan pegangan, seperti burung yang terbang dalam hampa udara, aku tersedak dalam hampa. Dalam hariku merasa kehilangan.
Rasa ini semakin membubung tinggi, rasa rindu yang coba kucicil pelan dengan menatap setiap gambarmu dalam otakku.
Aku ingin pergi, karena ku tak ingin jiwamu terbelah. Tapi berjalan berdampingan dengan jiwa lain yang searah. Tapi jangan suruh aku pergi dengan mengatasnamakan kasih sayang.
Aku ingin mimpiku bersayap, agar dapat terbang kepadamu dan memenuhinya dengan rasa rinduku.
Tahukah kau, tulisan ini bukan untuk merayu. Hanya ingin berfikir logis, sebelum ini menjadi biru karena rasa haru yang terus memburu.
060606
Aku seperti kehilangan pegangan, seperti burung yang terbang dalam hampa udara, aku tersedak dalam hampa. Dalam hariku merasa kehilangan.
Rasa ini semakin membubung tinggi, rasa rindu yang coba kucicil pelan dengan menatap setiap gambarmu dalam otakku.
Aku ingin pergi, karena ku tak ingin jiwamu terbelah. Tapi berjalan berdampingan dengan jiwa lain yang searah. Tapi jangan suruh aku pergi dengan mengatasnamakan kasih sayang.
Aku ingin mimpiku bersayap, agar dapat terbang kepadamu dan memenuhinya dengan rasa rinduku.
Tahukah kau, tulisan ini bukan untuk merayu. Hanya ingin berfikir logis, sebelum ini menjadi biru karena rasa haru yang terus memburu.
060606
Dahan Patah
Dahan patah
Rembulan merekah
Angin lembut mengayun rasa
Peraduanku
Adalah tempatku mengadu
Tempatku merapuh
Melekatkan rasa
Merekahkan cinta
Menasbihkan cita
Peraduanku
Adalah tempatku berteduh
Tempatku bersimpuh
Mengadu perih
Mengobat luka
Menanam percaya
Dalam peraduanku
Dalam suka
Dalam duka
Dalam tawa
Dalam sedih
Dalam keremangan masa
Dalam kebimbangan rasa
Dalam kesulitan kata
Dalam peraduanku
Aku mengadu
Bersimpuh
Berpeluh
Rembulan merekah
Angin lembut mengayun rasa
Peraduanku
Adalah tempatku mengadu
Tempatku merapuh
Melekatkan rasa
Merekahkan cinta
Menasbihkan cita
Peraduanku
Adalah tempatku berteduh
Tempatku bersimpuh
Mengadu perih
Mengobat luka
Menanam percaya
Dalam peraduanku
Dalam suka
Dalam duka
Dalam tawa
Dalam sedih
Dalam keremangan masa
Dalam kebimbangan rasa
Dalam kesulitan kata
Dalam peraduanku
Aku mengadu
Bersimpuh
Berpeluh
kalau saat itu datang
Kalau saat itu datang
Kau akan tahu
Semua akan menjadi jelas
Sejelas air mata yang pernah datang
Kalau saat itu datang
Kau akan merasa
Seperti hembusan lembut angin
Yang pernah menerpa rambut indahmu
Kalau saat itu datang
Kau akan mendengar
Seperti bisikan lembut kasihmu
Membisikan untaian kata cinta
Kalau saat itu datang
Kau akan tersenyum
Tidak tertawa
Hanya tersenyum
*untuk bidadari ku
Kau akan tahu
Semua akan menjadi jelas
Sejelas air mata yang pernah datang
Kalau saat itu datang
Kau akan merasa
Seperti hembusan lembut angin
Yang pernah menerpa rambut indahmu
Kalau saat itu datang
Kau akan mendengar
Seperti bisikan lembut kasihmu
Membisikan untaian kata cinta
Kalau saat itu datang
Kau akan tersenyum
Tidak tertawa
Hanya tersenyum
*untuk bidadari ku
Subscribe to:
Posts (Atom)