Wednesday, February 28, 2007

....

ada dua pilihan ketika bertemu cinta
jatuh cinta dan bangun cinta
padamu, aku memilih yang kedua
agar cinta kita menjadi istana, tinggi menggapai surga

*pernah baca dimana.. gitu, bagus kan?
ini nanti buat bidadariku...

.....

Sungguh saudara-saudara kita akan menjadi tameng api neraka
Maka berbuat baiklah kepada mereka.
Sungguh adik-kakak kita akan menjadi cambuk malaikat.
Maka berbuat baiklah kepada mereka.
Sungguh saudara-saudara kita akan menjadi penghalang siksa dan azab himpitan liang kubur.
Maka berbuat baiklah kepada mereka.

*dari tere-liye _Hafalan Shalat Delisa_

I Like This Quote

Cinta tidak menyadari kedalamannya
Sampai ada saat perpisahan

Khalil Gibran

#2

Tahukah kau?
TUHAN mengabulkan doa orang yang teraniaya
Kurasa kau tahu, kau pernah bilang padaku
Tapi aku ragu
Apakah DIA mengabulkan doaku?
Karena aku berdoa untuk kehancuran dirimu

200207 depok 00.57

200207

Wahai jiwa yang mengembara
Wahai jiwa yang haus akan kasih sayang
Wahai jiwa yang kosong akan rasa percaya
Wahai jiwa yang tertipu

Dalam setiap sujud mu kau selalu berdoa untuk inginmu
Dalam setiap tengadah mu selalu kau panjatkan hasratmu
Dalam setiap ratapan mu selalu kau sebutkan kehendakmu

dan kau pun merasa kau telah memahami nyanyian jiwa
dan kau merasa kau telah berkata dalam bahasa jiwa
dan kau merasa kau telah mengisi relung jiwa mu
tahukah kau tipuan dunia?
dia meremukkan semua sendi jiwa mu
Memeras darah dan air mata

Dan dia akan datang
Seperti penyesalan yang menguntit dari belakang
Membuat jiwa seperti terpanggang
Seperti dia yang pernah kau bangkang

200207 depok 00.48

090606

Aku ingin kita duduk berdua, menghabiskan hari. Bercerita tentang apa saja.
Seperti yang pernah kita lakukan, sambil minum kopi atau sekedar makan roti.

Kadang aku berfikir, masa lalu adalah racun yang menyaru, berbohong menjadi obat. Pertama mengobati rasa rindu, lalu sesaat kemudian membuat sakit lebih dari yang dulu.

Tapi aku tak ingin melupakan masa lalu. Aku ingin membuatnya membatu, satu demi satu sampai akhirnya menjadi semacam tanda petujuk untuk hatimu. Menjadi jalan pulang untuk menemuiku.

090606

060606

komputer, kopi dan mp3 player yang menemaniku saat kau pergi. Aku selalu berfikir kau tak kan pernah kembali, aku hanya bias, diam merenungi nasib sendiri. Melamunkan kejadian indah yang pernah dihadapi bersama.

Aku seperti kehilangan pegangan, seperti burung yang terbang dalam hampa udara, aku tersedak dalam hampa. Dalam hariku merasa kehilangan.
Rasa ini semakin membubung tinggi, rasa rindu yang coba kucicil pelan dengan menatap setiap gambarmu dalam otakku.

Aku ingin pergi, karena ku tak ingin jiwamu terbelah. Tapi berjalan berdampingan dengan jiwa lain yang searah. Tapi jangan suruh aku pergi dengan mengatasnamakan kasih sayang.

Aku ingin mimpiku bersayap, agar dapat terbang kepadamu dan memenuhinya dengan rasa rinduku.

Tahukah kau, tulisan ini bukan untuk merayu. Hanya ingin berfikir logis, sebelum ini menjadi biru karena rasa haru yang terus memburu.

060606

Dahan Patah

Dahan patah
Rembulan merekah
Angin lembut mengayun rasa

Peraduanku
Adalah tempatku mengadu
Tempatku merapuh

Melekatkan rasa
Merekahkan cinta
Menasbihkan cita

Peraduanku
Adalah tempatku berteduh
Tempatku bersimpuh

Mengadu perih
Mengobat luka
Menanam percaya

Dalam peraduanku
Dalam suka
Dalam duka
Dalam tawa
Dalam sedih
Dalam keremangan masa
Dalam kebimbangan rasa
Dalam kesulitan kata

Dalam peraduanku
Aku mengadu
Bersimpuh
Berpeluh






kalau saat itu datang

Kalau saat itu datang
Kau akan tahu
Semua akan menjadi jelas
Sejelas air mata yang pernah datang

Kalau saat itu datang
Kau akan merasa
Seperti hembusan lembut angin
Yang pernah menerpa rambut indahmu

Kalau saat itu datang
Kau akan mendengar
Seperti bisikan lembut kasihmu
Membisikan untaian kata cinta

Kalau saat itu datang
Kau akan tersenyum
Tidak tertawa
Hanya tersenyum


*untuk bidadari ku